Ujicoba vaksin HIV pertama dalam skala besar dilaporkan akan dimulai di Afrika Selatan. Sebanyak tiga ribu perempuan dan lelaki yang telah menjadi test HIV dan dinyatakan tidak mengidap virus tersebut akan diimunisasi dalam penelitian empat tahun ini. Mereka semua digolongkan warga yang aktif secara seksual.
Tim peneliti internasional, yang dipimpin pakar dari Amerika Serikat, akan mengawasi percobaan vaksin, yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck. Penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi tentang cara kerja vaksin ini pada populasi heteroseksual. Penelitian ini juga untuk memperlihatkan apakah vaksin ini juga efektif pada perempuan.
Vaksin ujicoba ini telah menjalani ujicoba untuk memastikan keamanan dan reaksi kekebalan di kawasan Amerika Latin, Afrika dan Australia. Vaksin ini tidak mengandung virus HIV hidup, sehingga tidak menimbulkan infeksi, tapi memang memuat salinan tiga gen HIV. Kontak dengan ketiga gen ini diharapkan memicu reaksi kekebalan di tubuh, sehingga sel-sel yang mengandung virus HIV akan dikenali dan dihancurkan.
Penelitian, yang dijalankan secara bersama oleh HIV Vaccine Trials Network (HVTN) and South African Aids Vaccine Initiative (SAAVI) juga dirancang untuk memperlihatkan, bahwa jika vaksin, yang dibuat berdasarkan HIV jenis B, memiliki potensi untuk melindungi dari virus galur C, yang merupakan subtype HIV yang umum berjangkit di Afrika Selatan.
“Percobaan ini akan menjawab beberapa isu ilmiah terpenting yang menghadang kita semua di bidang pengembangan vaksin HIV,” kata Dr Lawrence Corey dari HIV Vaccine Trials Network. Seluruh orang yang ikut serta dalam ujicoba vaksin HIV ini berada dalam rentang usia 18 hingga 35 tahun. Perempuan hamil tidak akan disertakan dalam ujicoba. Setiap orang yang ikut juga akan diberi nasihat tentang praktik seks aman. (yz)
Sabtu, 31 Oktober 2009
Uji coba Vaksin HIV
01.08
cyberworld
No comments
0 komentar:
Posting Komentar